PENGERTIAN HAIKU
Haiku adalah salah satu bentuk puisi tradsional Jepang yang paling
penting. Haiku adalah sajak terikat yang memiliki 17 silaba/sukukata terbagi
dalam tiga baris dengan tiap baris terdiri dari 5, 7, dan 5 sukukata. Sejak
awalnya, sering muncul kebingungan antara istilah Haiku, Hokku dan Haikai
(Haikai no Renga). Hokku adalah sajak pembuka dari sebuah rangkaian sajak-sajak
yang disebut Haikai no Renga. Hokku menentukan warna dan rasa dari keseluruhan
rantai Haikai itu, sehingga menjadi penting, dan tak jarang seorang penyair
hanya membuat hokku tanpa harus menulis rantai sajak lanjutannya.
Istilah Haiku baru muncul 1890an, diperkenalkan oleh Masaoka Shiki. Haiku boleh dibilang pembebasan Hokku dari rantai Haika. Haiku bisa berdiri sendiri, sudah utuh pada dirinya tanpa tergantung pada rantai sajak yang lebih panjang. Tokoh lain dalam reformasi Haiku ini adalah Kawahigashi Hekigoto yang mengajukan dua proposisi:
Istilah Haiku baru muncul 1890an, diperkenalkan oleh Masaoka Shiki. Haiku boleh dibilang pembebasan Hokku dari rantai Haika. Haiku bisa berdiri sendiri, sudah utuh pada dirinya tanpa tergantung pada rantai sajak yang lebih panjang. Tokoh lain dalam reformasi Haiku ini adalah Kawahigashi Hekigoto yang mengajukan dua proposisi:
1. Haiku akan lebih jujur terhadap realitas jika tidak ada "center of
interest" (pusat kepentingan, fokus perhatian) di dalamnya
2. Pentingnya impresi penyair pada hal-hal yang diambil dari kehidupan
sehari-hari dan warna-warna lokal (ini tidak jauh berbeda dari kaidah hokku,
TSP)
Singkatnya, sejarah haiku muncul baru pada penggal terakhir abad ke-19. Sajak-sajak yang terkenal dari para empu jaman Edo (1600-1868) seperti Basho, Yosa Buson, dan Kobayashi Issa seharusnya dilihat sebagai hokku dan harus diletakkan dalam konteks sejarah haikai meski pada umumnya sajak-sajak mereka itu sekarang sering dibaca sebagai haiku yang berdiri sendiri. Ada juga yang menyebut Hokku sebagai "Haiku klasik", dan Haiku sebagai "Haiku modern".
Di luar Jepang, terutama di Barat (mungkin awalnya dari penerjemahan haiku Jepang) haiku mengalami degradasi dengan absennya beberapa prinsip dasar hokku (haiku klasik). Pola sajak 17-silaba itu menjadi tidak ketat diikuti. Akhirnya haiku di barat hanya tampil sebatas bentuk pendeknya saja.
Haiku tidak memiliki rima/persajakan (rhyme). Haiku "melukis" imaji ke benak pembaca. Tantangan dalam menulis haiku adalah bagaimana mengirim telepati pesan/kesan/imaji ke dalam benak pembaca HANYA dalam 17 silaba, dalam tiga baris .
Dalam bahasa Jepang, kaidah-kaidah penulisan haiku sudah pakem dan harus diikuti. Dalam bahasa lain, kadang sulit untuk mengikuti pola ini, dan biasanya menjadi lebih longgar.
Haiku bisa mendeskripsikan apa saja, tetapi biasanya berisi hal-hal yang tidak terlalu rumit untuk dipahami oleh pembaca awam. Bebarapa haiku yang kuat justru menggambarkan kehidupan keseharian yang dituliskan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kepada pembaca suatu pengalaman dan sudut pandang baru/lain dari situasi yang biasa tersebut. Haiku juga mengharuskan adanya "kigo" atau "kata (penunjuk) musim", misalnya kata "salju" (musim dingin), "kuntum bunga" (musim semi), sebagai penanda waktu/musim saat haiku tersebut ditulis. Tentu saja kata-kata penanda musim ini tidak harus selalu jelas-terang.
Bagaimanapun juga, saat ini haiku di tiap-tiap tradisi bahasa mengikuti
aturan-aturannya sendiri sesuai sifat alami bahasa di mana haiku tersebut
dituliskan. Silakan menulis haiku dengan pertimbangan Anda sendiri, apakah akan
mematuhi aturan-aturan baku dari haiku Jepang yang asli, ataukah lebih
mementingkan esensi atau ruh dari haiku dengan membengkokkan beberapa
syariatnya. Di sinilah tantangan kesulitan, sekaligus kenikmatan menulis haiku.
Haiku adalah bentuk puisi
bersuku-kata 17,terdiri dari berturut-turut 5,7 dan 5 suku kata. karena sangat
ringkas, haiku merupakan puisi yang sangat sederhana tapi bermakna dalam.
karena tersirat, maknanya dapat diinterpresentasikan sesuai apa yang dapat
'ditangkap'. proses kreatif penggubahan haiku dimulai dengan terbawany perasaan
oleh suatu kejadian atau benda yang dapat dilihat lalu timbul kemauan untuk
mencurahkan perasaan itu dalam bentuk ringkas-tepat,guna berbagi rasa dengan
orang lain.
Haiku merupakan hasil pengembangan dari cikal bakalnya yaitu hokku, lalu haikai. Secara terbatas dapat dikatakan bahwa haiku baru mulai pada tahun2 terakhir Edo (1600-1868) karya para masters seperti Matsuo Basho (1644-94) , Yosa Buson (1716-84), dan Kobayashi Issha (1763-1827). Matsuo Basho adalah pujangga Haiku paling terkenal,seorang pengamat terbesar dari 'benda dan hal',beliau pernah berkata, "Sebuah puisi haiku yang mengungkapkan 70-80% dari subyeknya adalah bagus. Jadi haiku bukanlah apa yang dikatakan melainkan apa yang disiratkan dan ditimbulkan. Kekuatan dan keindahannya terletak pada kemampuan untuk mengungkapkan intisari dari apa yang digubah dalam tiga baris. dalam menggubah haiku tidak digunakan kata sifat(adjetiva) yang berlebihan seperti'sepi','terasing',dll..
Haiku merupakan hasil pengembangan dari cikal bakalnya yaitu hokku, lalu haikai. Secara terbatas dapat dikatakan bahwa haiku baru mulai pada tahun2 terakhir Edo (1600-1868) karya para masters seperti Matsuo Basho (1644-94) , Yosa Buson (1716-84), dan Kobayashi Issha (1763-1827). Matsuo Basho adalah pujangga Haiku paling terkenal,seorang pengamat terbesar dari 'benda dan hal',beliau pernah berkata, "Sebuah puisi haiku yang mengungkapkan 70-80% dari subyeknya adalah bagus. Jadi haiku bukanlah apa yang dikatakan melainkan apa yang disiratkan dan ditimbulkan. Kekuatan dan keindahannya terletak pada kemampuan untuk mengungkapkan intisari dari apa yang digubah dalam tiga baris. dalam menggubah haiku tidak digunakan kata sifat(adjetiva) yang berlebihan seperti'sepi','terasing',dll..
Contoh HaikuL(Haiku KLasik)
Kono michi ya
Di jalan ini
Yukuhito nashini
Tak tampak seoranpun,
Oki no kure
senja musim gugur
Sebuah karya Basho yang terkenal:
Furuike ya
Di kolam tua
Kawazu tobikomu
Katak melompat masuk
Mizu no oto
Air berbunyi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar